Entri Populer

Rabu, 13 Oktober 2010

Rintangan itu Membahagiakan

Sahabat, dalam satu training Saya pernah bertanya kepada para peserta training. Pertanyaannya kurang lebih seperti ini,

"Sahabat sekalian, jika tiba-tiba saat ini Anda mendapatkan tawaran penghasilan 1 Milyar per-bulan apakah Anda akan mau menerimanya?"

Sebagian dengan koor menjawab,"Mau… mau banget!!" sebagian lagi lebih berhati-hati."Kita lihat dulu pekerjaannya seperti apa Mas! Kalo enak ya Saya ambil, kalo tidak enak ya mendingan tidak usah".

Lalu Saya pun menjelaskan,"Tugas Anda adalah BERDIAM DIRI DI RUMAH. Anda tidak melakukan apa-apa. Anda tidak boleh keluar rumah, karena satu-satunya pekerjaan Anda adalah menganggur. Anda juga tidak boleh memikirkan hal-hal yang aneh-aneh. Tidak boleh melakukan pekerjaan apapun selain makan, tidur, dan ke kamar mandi. Bagaimana, ada yang mau?"

Mereka para peserta sebagian kecil tertawa. Tapi rata-rata mereka butuh waktu yang lama untuk menjawab, dan jawabannya pun banyak yang tidak tegas… intinya mereka bingung.

Para pembaca, jika pertanyaan tersebut Saya tanyakan kepada Anda, apa yang menjadi jawaban Anda? Apakah Anda mau atau tidak?? Alasannya apa?

Sahabat, menjadi kaya dan berpenghasilan melimpah adalah impian setiap orang. Tak bisa dipungkiri, masih banyak diantara kita yang rela menempuh studi yang tinggi demi mendapatkan gelar dan kedudukan. Yang ujungnya sebenarnya adalah ingin kaya, atau jika tidak ingin dikatakan ingin kaya setidaknya takut miskin alias tidak ingin hidupnya sengsara dan menderita. Benar kan?

Ketika seseorang hidup miskin, yang menjadi harapannya tentu saja hidup berkecukupan. Bahkan lebih, setelah berkecukupan Ia akan meminta kepada Tuhan agar Tuhan memberinya kekayaan lebih banyak lagi. Sudah menjadi sifat manusia untuk tidak pernah puas dengan yang dimilikinya. Lalu, ketika semakin banyak materi yang di milikinya, dengan cara apa Ia menikmatinya? Ia akan merasakan nikmatnya penghasilan besar tiap bulan itu ketika ia mengingat dan membandingkan dengan usahanya dalam melewati setiap rintangan. Sehingga setiap rupiah yang ia dapatkan menjadi berarti. Ia tahu persis berapa keringat yang tercucur dari peluh dan tubuhnya sebagai usahanya untuk mendapatkan uang. Begitu seterusnya.

Ketika seseorang berpenghasilan besar, tapi ia tidak mendapatkannya dengan susah payah, maka ketahuilah kadar kenikmatannya akan berkurang. Tak peduli berapapun besarnya penghasilan, lama-lama penghasilannya itu tidak dapat memenuhi kekosongan hatinya, karena ia tidak memiliki pembanding sebagaimana orang yang mendapatkan penghasilannya dengan susah payah tadi. Lebih parah lagi, ketika tribulasi dalam mendapatkan penghasilan itu hilang. Seperti contoh kasus yang Saya ajukan di atas. Berpenghasilan 1 Milyar per-bulan, tapi ia hanya diberi begitu saja tanpa usaha. Awalnya mungkin orang tersebut akan bahagia. Dengan berpenghasilan 1 Milyar per-bulan, Ia akan dengan cepat me-list daftar belanjaan, daftar wisata, dan banyak pengeluaran lainnya.

Tapi, ternyata kebahagiaan itu hanya sesaat saja. Ketika ia harus BERDIAM DIRI di dalam rumah dan satu-satunya pekerjaannya adalah menganggur, sampai berapa bulan Dia akan bertahan? Kalau, Anda yang mengalaminya, berapa lama Anda akan bertahan? Saya yakin, awalnya Anda akan senang bukan kepalang, lalu lama kelamaan Anda akan gundah, lalu stress, bahkan jika diteruskan mungkin Anda akan mejadi GILA. Benarkah? Jika usia Anda saat ini 30 tahun, dan Anda mati di usia 60 tahun berarti ada waktu 30 tahun bagi Anda untuk menikmati penghasilan 1 Milyar per-bulan. Tapi yang menjadi pertanyaan adalah "Apakah Anda siap, selama 30 tahun hanya berdiam diri di rumah, tidak kemana-mana. Selama 30 tahun Anda hanya makan, tidur, dan ke kamar mandi? Yang berarti selama 30 tahun Anda hanya menunggu satu kepastian yaitu MATI?"

Saya yakin Anda pasti tidak akan mau dengan keadaan seperti itu. Yang Anda inginkan tentu saja bekerja , bersosialisasi dengan lingkungan, mendapatkan rintangan, Anda menyelesaikannya, mendapatkan hasilnya, lalu Anda menikmatinya? Benar kan?

Apapun jenis pekerjaan Anda saat ini, siaplah dengan rintangannya. sesungguhnya rintangan itulah "dewi fortuna" yang selalu Anda tunggu. Rintangan lah sejatinya pemberi semangat kerja Anda, yang tanpanya, Anda hanya akan mendapatkan kehidupan yang membosankan. Dengan rintangan itu, Anda akan mengecap kenikmatan penghasilan Anda. Besar atau kecil pada akhirnya tidak menjadi masalah, karena Anda akan membandingkan dengan gigihnya usaha Anda dalam menghadapi dan menyelesaikan rintangan kerja. Setiap rupiah akan terasa semakin bermakna setelah kita ingat sulitnya perjuangan kita mendapatkannya. Dengan begitu kita akan lebih bijak menggunakannya untuk hal-hal yang bermanfaat untuk kita dan keluarga yang kita cintai.

So, sambutlah rintangan dalam hidup ini dengan antusias. Karena sesungguhnya, "Rintangan itu Membahagiakan!"

Selamat Mencoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rekan, silahkan berkomentar di blog Zali Jauhari.