Entri Populer

Minggu, 16 Oktober 2011

Lupakan!

"Hidup ini bergerak maju, bukan mundur!"

Lupakan. Lupakan semua sedu sedan. Lupakan jika selama ini kita pernah menderita. Lupakan jika dulu kita pernah dihina. Apa guna sedu sedan, mengingat derita, dan meratapi penghinaan orang lain terhadap kita. Hidup ini bergerak maju, bukan mundur ke belakang. Masa lalu yang kelam itu, yang menguras air mata dan seluruh tenaga dari tulang2 kita itu, bukankah telah berlalu. Bukankah kita masih bertahan hingga sekarang. Dan bukankah semua itu tidak mengurangi cintaNya, perhatianNya serta kasih sayangNya.

Lupakan! Jika suatu hari dulu kita tidak sadar akan pentingnya ujian bagi perkembangan kualitas diri kita. Sebab saat itu kita terlalu sempit memandang bahwa ujian kesulitan itu tidak enak. Bahwa kita meminta dikeluarkan dari segala bentuk kesulitan kita di masa lalu, sekedar untuk beristirahat dari ujianNya. Salah! Semua ujian itu datang dariNya untuk memperkuat karakter diri kita. Semua hanya karena Tuhan sayang dengan kita. Rasa sayang itulah yang membuat kita semakin diuji semakin butuh dekapan Tuhan. Dalam pelukanNya kita mengadu dan meratap, menyadari betapa kecilnya diri kita dibandingkan dengan kekuasaanNya yang begitu agung.

Masa kan berlalu. Derita takkan selamanya. Air mata tak abadi. Pasti ada masa seluruh derita itu pergi dari kita setelah menitip segurah senyum kebahagiaan pada diri kita. Ketika diri sudah semakin baik, ketika diri sudah bias memaknai apa itu makna "merendah" di hadapan Tuhan, saat itulah derita itu akan diangkat dan digantikanNya dengan kebahagiaanNya yang sempurna. Kapan? Terserah Tuhan. Suka-suka Dia. Kapanpun Tuhan mau. Kita hanyalah manusia yang begitu kecil dihadapanNya. Masa kan berlalu dan terus berlalu. Semua sisi kehidupan itu pasti akan kita jalani. Siapa bilang kita menderita dan orang lain di sekitar kita lebih enak hidupnya. Itu adalah pendapat yang kurang tepat, yang hanya kan membuat kita tidak dewasa menerima jamuan ujian Tuhan. Tahukah Anda, orang2 di sekitar kita itu, yang menurut kita lebih enak hidupnya itu, juga diuji olehNya dengan ujian yang juga tak kalah peliknya.

Ada yang kaya raya, tapi tidak tenang dengan hartanya. Ada yang punya jabatan tinggi tapi tak sanggup mengenyangkan dahaga hati. Ada yang tampak baik2 saja, padahal tdk begitu adanya. Ada yang yatim piyatu dan bertarung dengan kehidupannya sendiri. Ada yang mengharapkan anak tapi tak kunjung juga diberi. Ada yang sekolah tinggi tapi tak kunjung mendapat pekerjaan yang dinanti. Ada yang bertahun mencari belahan hati tapi tak kunjung juga terealisasi.

Semua dalam kendaliNya. Semua dalam naskah dan skenarioNya. Tak ada yang boleh menggubah kecuali dengan izinNya. Siapalah kita, apa yang layak kita sombongkan? Sedangkan kita hanya tercipta dari air hina. Ujian hidup itu, semuanya adalah anugerah yang layak untuk disyukuri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rekan, silahkan berkomentar di blog Zali Jauhari.