Entri Populer

Rabu, 01 Februari 2012

Ironi Rakyat Tertindas

Setiap hari mencari sesuap nasi, tapi yg lain sibuk membeli merci.
Setiap saat sibuk menagih janji, tapi yang lain selalu mengingkari.
Ketika mereka telah lelah, mereka hanya bisa pasrah dalam do'a-do'anya.
Semoga esok hari lebih baik, semoga kebahagiaan tak lari karena atap hidupnya mulai bocor.
Sungguh, sebuah negeri yang aneh. Negeri yang katanya jamrud khatulistiwa, tapi rakyatnya menderita. Negeri yang katanya gemah ripah, tapi lebih dari sebagian rakyatnya hidup dari mengais sampah.
Sungguh ironi. Pemimpinnya hidup mewah, rakyatnya penuh kudis dan kusta. Hampir-hampir hanya nyawa saja yang tersisa. Nyaris tak ada harapan, hingga keserakahan pemimpin itu telah merasuk ke alam bawah sadar rakyatnya. Rakyat tertindas pun ingin hidup bak pemimpinnya yang tak mampu memberi teladan.
Rakyat tertindas. Jiwa terkekang. Tapi nafsu bebas berkelana.
Kemanakah cahaya?