Entri Populer

Rabu, 13 Oktober 2010

Menumbuhkan Mental Kaya

Menjadi kaya adalah keinginan sebagian besar orang. Menjadi kaya berarti memiliki penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran. Bisa membeli apapun yang diinginkan, memiliki gaya hidup yang high class. Atau melakukan aktivitas yang menyenangkan tanpa harus terbatas dengan minimnya uang yang dimiliki. Setidaknya itulah pandangan yang ada sekarang, menjadi kaya selalu diidentikkan dengan materi yang melimpah. Benarkah demikian?

Tentunya pandangan umum seperti di atas tidak salah. Tapi juga tidak sepenuhnya benar. Bahwa kekayaan selalu diidentikkan dengan materi yang melimpah dan bertumpuk, itulah yang kurang tepat. Kekayaan lebih merupakan sebuah sikap mental. Sikap mental berarti kondisi yang immateri. Tidak kasat mata. Sikap mental inilah yang harusnya menjadi ukuran pertama kali atas kaya tidaknya seseorang. Bagaimana cara mengukurnya? Sikap mental adalah karakter yang terwujud dalam sikap atau perilaku seseorang.

Dari penjelasan mengenenai sikap mental ini, manusia dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu manusia yang memiliki sikap mental MISKIN dan KAYA. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Sikap mental seorang miskin dicirikan selalu merasa kurang atas pendapatannya, sulit untuk memberi karena untuk diri dan keluarganya dirasa masih kurang, hidupnya selalu susah karena keinginannya tidak tercapai dari pendapatannya yang kecil, selalu resah akan esok hari makan apa dan tinggal dimana, dst. Sedangkan sikap mental seorang kaya dicirikan dengan selalu cukupnya pendapatan yang dimilikinya, sangat dermawan dan tidak sulit untuk memberi karena tidak khawatir rejekinya habis, hidupnya selalu bahagia karena bisa mewujudkan keinginannya, tidak khawatir esok hari akan susah,dst.

Mana yang Anda pilih? Atau mungkin pertanyaannya diubah,"Anda termasuk golongan yang mana?"

Saya yakin harapan Anda tentu saja menjadi orang yang ber-MENTAL KAYA. Jika sikap mental kaya itu belum ada pada diri kita, sekaranglah saatnya kita berlatih menjadi orang yang bermental kaya. Ingat, bakat untuk bermental kaya ataupun miskin itu telah ada pada diri kita. Terserah kita akan mengembangkan yang mana? Satu-satunya jalan agar tidak menjadi miskin adalah membuang jauh sikap mental miskin. Dan tidak ada jalan untuk membuang sikap mental miskin, kecuali terus mengembangkan sikap mental kaya. Sikap mental kita ibarat sebuah gelas, jika didalamnya sudah berisi air putih padahal kita menginginkan air sirup. Maka satu-satunya jalan adalah membuang air putihnya dengan terus-menerus mengisi gelas itu dengan air sirup.

Lalu bagaimana dengan TAKDIR Tuhan? Bukankah manusia sudah ditakdirkan kaya atau miskin sebelum terlahir di dunia ini?

Satu hal yang harus kita yakini, bahwa Tuhan senantiasa mentakdirkan kita pada kondisi yang baik dan terbaik. Dia telah mengaruniakan kepada kita bakat untuk menjadi kaya atau miskin dalam alam immateri mental kita. Coba sekarang kita raba bagaiamana kehendak Tuhan terhadap manusia. Adakah Tuhan menginginkan yang tidak baik untuk kita? Pasti tidak ada rencana Tuhan yang buruk untuk kita. Kalaupun sekarang kondisi kita masih buruk, misalnya miskin, coba cek lagi. Pasti kita sendiri yang menyebabkan kemiskinan itu. Mungkin kita malas berusaha, susah untuk memberi, selalu mengeluh dengan pendapatan dan rejeki yang Tuhan kirim? Akhirnya sikap seperti itu menjauhkan kita dari-Nya. Bukankah wajar jika Tuhan menjauh dari kehidupan kita, lantaran kita pun memiliki sikap mental yang tidak disukai Tuhan. Lalu bagaimana Anda berharap bisa kaya dengan sikap mental miskin itu? Bagaimana mungkin Tuhan mengijinkan Anda kaya, kalau sikap mental miskin itu dibenci-Nya?

Cobalah selami sudut pandang Tuhan. Orang kaya yang seperti apakah yang paling disukai Alloh, Tuhan pemberi rejeki semesta alam ini? Orang kaya yang paling disukai Alloh adalah orang kaya yang selalu bersyukur, gemar bersedekah, optimis akan hari esok karena yakin akan jaminan-Nya, selalu membantu sesama, dst.? Bukankah itu berarti orang kaya yang disukai Alloh adalah yang memiliki sikap mental kaya? Bukankah itu sama artinya, Alloh akan menjadikan kaya siapapun yang telah memiliki mental kaya, dalam hatinya?

Maka, jadikanlah sebelum kekayaan itu ada di tangan kita, melainkan ia telah terwujud dalam sikap mental kita.

Saat ini milikilah sikap mental kaya, berapapun penghasilan Anda. Jika masih kecil dalam pandangan manusia, jangan dulu berkecil hati akan pandangan Alloh. Tetaplah bersyukur, tetaplah bersedekah, yakinlah akan jaminan rejekinya yang melimpah, optimislah akan hari esok yang lebih baik bagi Anda. Jika sikap mental kaya telah menjadi karakter Anda, maka tunggulah kekayaan mengejar dan menghampiri Anda.

Selamat Mencoba!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rekan, silahkan berkomentar di blog Zali Jauhari.