Entri Populer

Kamis, 23 Juni 2011

Sarjana nggak Berdasi

Tak bisa disangkal. Sebagian orang tua masih berprinsip lama, bahwa sekolah/kuliah itu tujuannya adalah untuk menjadi pegawai. Baik itu namanya pegawai swasta atau pegawai negeri. Tak heran jika kita mendengar nasihat orang tua kepada anak,"Sekolah yang pinter ya, nanti masuk universitas terkenal. Biar kalau lulus langsung dapat kerja!" nah lo!

Masyarakat kita umumnya menganggap bahwa pendidikan itu adalah sarana untuk mencari kerja saja. Tak heran jika kita menyaksikan ada petani desa yang rela menjual sawah demi anak sekolah. Berharap agar anaknya nanti bisa memperoleh pekerjaan lebih baik dari dirinya yang hanya seorang petani. Karena harapan awal sudah seperti ini, lulus sekolah/kuliah sama dengan kerja enak berdasi. Dari sinilah masalah itu bermula. Kampus akhirnya mencetak pencari kerja yang luar biasa jumlahnya. Sayangnya jumlah itu tidak seluruhnya terserap oleh perusahaan. Alhasil, pengangguran merajalela. Tidak main-main, mereka itu adalah pengangguran terdidik. Sebuah bom waktu berbahaya dan sewaktu-waktu dapat meledak. DoRR!! dan muncullah berbagai macam problema sosial di masyarakat.

Sebagian dari mereka yang tidak terserap oleh perusahaan dan tidak bisa memakai dasi (tidak kerja kantoran) mencoba memilih jalan berwirausaha. Ada yang serius dan sukses, ada juga yang setengah-setengah. Berbisnis untuk menunggu masa seleksi CPNS atau interview perusahaan. Dasssh! repot juga ya. Jangan salah, yang berwirausaha itu tidak kalah peliknya, bahkan sangat pelik (baca: dinamis). Mereka, sarjana yang tidak berdasi itu, masih dikatakan menganggur meskipun punya usaha seperti jualan bakso, jualan buku, buka kios, dll. Mengapa? sebab komentar masyarakat itu lho,"Sarjana kok kerja kasar seperti itu? Kalo cuma seperti itu buat apa sekolah tinggi-tinggi?" 

Repot ya. Di satu sisi, sarjana tak berdasi itu harus fight dengan hidup dan masa depannya. Di sisi lain, mereka harus terus bertahan dengan gempuran pendapat miring dari lingkungan sekitarnya. Jangan salah, orang tua juga kadang malu jika anaknya sarjana tapi tidak bisa kerja yang berdasi. Kalo sudah begitu, tantangan semakin besar dan beban semakin berat. Dari sinilah, perlunya penjelasan kepada orang tua dan lingkungan, bahwa KULIAH ITU BUKAN UNTUK MENCARI KERJA. Kuliah itu untuk mempeluas kapasitas diri kita, untuk mengembangkan diri. Masalah berdasi apa tidak, sebaiknya jangan terlalu diambil pusing. Yang penting bekerja halal, bermanfaat untuk sesama, sesuai dengan passion kita. Dan ingat, siapa bilang nggak berdasi nggak bisa sukses?? Justru kalo tidak ada pengusaha tidak akan ada perusahaan, yang berarti tidak akan ada orang berdasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rekan, silahkan berkomentar di blog Zali Jauhari.