Entri Populer

Jumat, 24 Juni 2011

Hidup Hanyalah Tiga Hari

Mengapa sedih, khawatir, takut dengan kehidupan yang kita jalani? Bukankah hidup ini hanya tiga hari saja. Ya, benar kawan, hidup ini tidak lebih dari tiga hari. Tiga hari itu adalah hari kemarin, hari ini, dan esok hari. Sesingkat itukah? Benar. Hari kemarin sudah kita lewati, hari esok belum tentu datang. Lalu mengapa kita masih tidak bisa menikmati hari ini yang telah riil menjadi milik kita.

Kawan, tak perlu menyesali masa lalu. Apapun suka dukanya. Masa lalu telah berlalu dan takkan kembali lagi! Jika kita pernah melalukan kesalahan di masa lalu, mengapa itu harus menjadi beban kita saat ini. Jika kita telah terjatuh di waktu itu, bukankah itu sudah saat yang telah lama. Bukankah saat ini seharusnya kita mencoba bangkit. Tak perlulah kita menjadi manusia yang hidup dengan pikiran dan angan masih tertinggal di masa lalu. Tinggalkan! Sekali lagi tinggalkan sampah-sampah kesedihan dan kegagalan itu!! jangan disesali, sebab hari telah berganti. Nasi telah menjadi bubur bung!

Di masa lalu mungkin Anda pernah gagal dalam urusan bisnis. Bangkrut! Ditipu! Berhenti! Dan sejumlah kata minor lain. Siapa, siapa yang bilang Anda gagal? Bukankah itu justifikasi Anda sendiri. Ingatlah, tak ada kata gagal dalam bisnis. Sekali lagi, tak ada kata gagal dalam bisnis. Yang ada adalah diri Anda yang masih berproses menjadi lebih baik. Anda sedang ditunjukkan jalan salah yang harus Anda hindari. Siapa bilang keuntungan itu ada hanya dalam bentuk uang? Anda sendiri kan yang salah menafsirkan bahwa bisnis Anda tolok ukurnya hanyalah omset dan laba. Lalu kemana Anda buang nilai belajar, nilai silaturahmi, nilai pengalaman? Yang itu lebih berharga dari pada uang. Hah??!! Jangan, jangan dulu menyerah dan berhenti. Berbaik sangkalah kepada Tuhan, berterima kasihlah kepada beliau sebab Anda sedang diistirahatkan sejenak olehNya. Dekatlah padaNya, dan seraplah kembali sebanyak mungkin energi untuk kembali bangkit lagi. Untuk kembali merencanakan semuanya. Mengekseskusi lagi dengan menghindari jalan-jalan salah sebelumnya. Jika masih salah lagi, jangan lanjutkan. Berhentilah sejenak, dan cari jalan yang lain meskipun harus memutar ke arah yang sepertinya berlawanan. Jangan lanjutkan jalan yang salah itu karena tidak akan pernah mengantarkan Anda pada kesuksesan yang Anda tuju.

Tinggalkanlah masa lalu, sebab hidup hanya tiga hari saja.

Jangan takut menghadapi masa depan? Hanya karena Anda merasa tidak punya bekal apa-apa. Anda merasa minder, putus asa, dan pasrah dengan masa depan hanya karena Anda merasa tidak bisa seperti teman-teman Anda yang lain. Tidak bisa seperti mereka yang menurut Anda lebih enak hidupnya. Kerja kantoran, gaji besar, dll. Siapa yang suruh Anda menjadikan mereka sebagai standart! Jangan, jangan begitu. Anda adalah Anda,bukan mereka. Anda punya jalan prestasi sendiri yang tidak harus seperti mereka. Anda punya jalan Anda sendiri, meskipun sepertinya Anda sendirian.

Anda tidak berani berjalan di jalan Anda sendiri? Lalu Anda kemanakan Tuhan? Apakah yang Anda sebut Tuhan itu tidak menemani dan mengawasi setiap langkah Anda. Salah! Tuhan selalu memperhatikan setiap langkah Anda. Beliaulah teman Anda yang sejati. Hadapi masa depan dengan berani. Toh masa depan belum tentu datang!

Sambutlah masa depan dengan optimisme. Sebab Anda punya Tuhan yang membimbing setiap langkah Anda. Jangan takut, sebab Anda sebenarnya luar biasa. "Segala yang Anda butuhkan untuk menempuh kesuksesan telah ada dan tersedia." Ingatlah lagi prestasi-prestasi di masa lalu. Meskipun kecil pasti kita pernah memilikinya bukan? Ingatlah prestasi itu untuk membangkitkan semangat. Saat ini, bangkitlah. Bukankah saat ini Anda sehat? Otak Anda masih bisa berfikir? Punya jiwa yang hidup? Itu sudah cukup untuk mengantarkan Anda pada kesuksesan jika Anda bisa mendayagunakannya.

Jangan takut dengan masa depan, sebab hidup hanya tiga hari.

Nikmatilah hari ini. Lakukanlah yang terbaik di hari ini. Sebab hari inilah sebenarnya milik Anda. Belajarlah dari masa lalu untuk menatap masa depan yang lebih baik.

<tulisan tanpa editing, tanpa aturan. Maaf kalau jelek>


 

 

3 komentar:

Rekan, silahkan berkomentar di blog Zali Jauhari.